Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi kronis akibat bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit tersebut utamanya menyerang saraf tepi (perifer), kulit, mukosa saluran pernapasan atas, serta mata.
Pasien lepra biasanya datang dengan keluhan ruam kulit yang disertai baal atau kurang rasa. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan penebalan saraf tepi. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan basil tahan asam yang didapat dari lesi kulit. Lepra dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu pausibasiler dan multibasiler.
Metode pengobatan utama penyakit kusta atau lepra adalah dengan obat antibiotik. Penderita kusta akan diberi kombinasi beberapa jenis antibiotik selama 6 bulan hingga 2 tahun. Jenis, dosis, dan durasi penggunaan antibiotik ditentukan berdasarkan jenis kusta yang diderita. Contoh antibiotik yang digunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicin, dapsone, clofazimine, minocycline, dan ofloxacin. Di Indonesia pengobatan kusta dilakukan dengan metode MDT (multi drug therapy). Operasi umumnya dilakukan sebagai penanganan lanjutan setelah pengobatan dengan antibiotik.
Selain prosedur pengobatan yang hampir sama, cara penularan penyakit Kusta pun juga hampir sama dengan cara penularan penyaktit TBC. Penyakit Kusta ditularkan dari penderita yang belum diobati kepada orang yang kontak erat dan lama dengan penderita, melalui pernafasan (percikan ludah saat bersin atau batuk) dan kontak kulit. Namun tidak semudah penularan TBC, tidak semua orang dapat terlular penyakit Kusta.
Jika butuh Perawat Lansia silakan klik Hananiaserka.com