You are currently viewing Gejala Obesitas
  • Reading time:1 mins read

Gejala Obesitas

Salah satu hal yang dapat memicu terjadinya obesitas adalah gaya hidup sedentari atau sedentary lifestyle. Sedentary lifestyle merupakan pola hidup yang membuat seseorang jarang melakukan aktivitas fisik sehingga pembakaran kalori dalam tubuhnya cenderung rendah. Apabila dilakukan secara terus-menerus, sedentary lifestyle berisiko tinggi menyebabkan obesitas.

Umumnya obesitas tahap awal tidak memiliki gejala yang berdampak pada tubuh. Pengidap tidak menyadari bahwa berat badannya terus meningkat serta pakaian lama menjadi kekecilan. Pengidap umumnya baru akan menyadari gejala tersebut setelah kerabat atau lingkungan sekitarnya mengingatkan dan memberi tahu.

Gejala yang paling nampak dari obesitas adalah meningkatnya berat badan. Namun, dokter akan memastikan kenaikan berat badan tersebut sebagai gejala obesitas menggunakan suatu indikator. Indikator yang umum digunakan untuk menentukan obesitas adalah indeks massa tubuh (IMT). IMT merupakan indeks yang didapatkan dari membagi berat badan dengan tinggi badan.

Indeks massa tubuh adalah cara pengukuran yang biasa digunakan untuk skrining obesitas. Seseorang masuk ke dalam kategori obesitas jika ia memiliki indeks massa tubuh 25 kg/matau lebih. Obesitas dapat disertai dengan gangguan kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, nyeri sendi, maupun penyakit jantung.

⁠Mencari ART berpengalaman? Klik Hananiaserka.com