Miliaria bisa kambuh berulang-ulang, terutama ketika suhu udara sedang panas. Bila biang keringat ini mengalami iritasi dan kontak dengan kuman di kulit, biang keringat ini akan terinfeksi. Bila tidak ditangani dengan baik, biang keringat yang terinfeksi ini dapat menjadi bisul (abses) yang berisi nanah. Bisul ini harus diobati.
Gejala tersebut bisa muncul pada semua bagian tubuh dan menyerang tanpa memandang usia. Meski begitu, bayi dan anak-anak memang lebih rentan mengalaminya. Beberapa kondisi juga menunjukkan, biang keringat bisa terlihat mirip seperti jerawat pasir.
Kondisi biang keringat ini cukup sering dialami oleh bayi dan anak-anak karena kelenjar keringat yang belum berkembang dengan sempurna. Karena hal tersebut, kulit bayi atau anak-anak tidak mampu untuk mengeluarkan keringat dengan optimal. Akan tetapi, hal ini juga bisa saja terjadi terhadap orang yang sudah dewasa. Biang keringat, atau yang dikenal dengan keringat buntet, lebih mudah terjadi pada bayi, karena pengaturan suhu tubuh pada bayi belum sempurna dan kelenjar keringat bayi belum sepenuhnya berkembang. Akibatnya, kulit belum mampu mengeluarkan keringat dengan baik. Biang keringat pada bayi paling sering muncul di badan, leher, tangan, dan dada.
Biang keringat bisa memicu ketidaknyamanan karena rasa gatal. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, hubungi dokter spesialis kulit.
Guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter pastinya akan melakukan wawancara terkait gejala atau keluhan yang dialami, bagaimana riwayat medis atau kondisi kesehatan, dan keadaan lingkungan tempat tinggal pengidap. Setelah itu, dokter baru melakukan pemeriksaan pada fisik pengidap dengan mengamati langsung ruam yang muncul.
Mencari ART berpengalaman? Klik Hananiaserka.com