Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain: bila memandang lampu neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi terlihat di sekitar neon tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal, rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan kedipan berlebihan. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis. Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari si penderita dan menurunkan tekanan bola mata adalah suatu keharusan, sedangkan operasi diperlukan, jika pengobatan tidak berhasil.
Gejala glaukoma akut yaitu penderita akan mengalami sakit kepala, mata sangat pegal, mual bahkan muntah, penglihatan terasa buram, melihat pelangi di sekitar lampu dan mata akan terlihat merah.
Pada penderita glaukoma sudut terbuka, gejala umumnya adalah penglihatan kabur. Sementara itu, gejala yang sering terjadi pada glaukoma sudut tertutup adalah sakit kepala berat, nyeri mata, dan mata merah.
Faktor utama glaukoma adalah usia lebih dari 40 tahun dan faktor keturunan. Faktor lain adalah myopia tinggi, diabetes melitus, hipertensi, penggunaan steroid jangka lama, serta riwayat trauma atau cedera pada mata. Gejala glaukoma akut yaitu penderita akan mengalami sakit kepala, mata sangat pegal, mual bahkan muntah, penglihatan terasa buram, melihat pelangi di sekitar lampu dan mata akan terlihat merah. Glaukoma kronik tidak bergejala pada mata namun perlahan-lahan terjadi kerusakan saraf yang berlanjut pada penurunan penglihatan, tekanan bola mata menetap antara 20-30 mmHg.
Mencari ART berpengalaman? Klik Hananiaserka.com