Pemberian ASI secara langsung maupun tidak langsung, sama-sama baik bagi si kecil. Namun, pemberian ASI secara tidak langsung ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu mulai dari cara memerah ASI dengan benar, kebersihan dari alat pemerah sampai cara penyimpanan ASI.
Sebaiknya Bunda tidak mengisi penuh botol atau plastik kemasan. Alasannya karena ASI perah cenderung mengembang dalam keadaan beku. Khusus untuk kantong plastik penampung ASI perah, tempatkan lagi dalam kontainer atau wadah lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Hal ini karena kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran. Terakhir, jangan lupa memberikan label yang mencantumkan tanggal ASI diperah pada botol atau plastik kemasan.
Penyimpanan ASI perah sebaiknya disesuaikan dengan penggunaannya. ASI yang akan digunakan secepatnya, lebih baik dimasukkan ke dalam bagian lemari pendingin yang tidak akan membuat beku. ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Berikut ini adalah penjelasannya:
- ASI segar atau yang baru saja diperah bisa bertahan hingga 4 jam jika disimpan di suhu ruang (25°C)
- ASI perah yang disimpan dalam boks pendingin atau cooler bag berisi ice pack bisa bertahan hingga 24 jam
- ASI perah tahan sampai 4–5 hari jika disimpan pada kulkas bagian lemari pendingin (chiller) dengan suhu minimal 4°C
- ASI perah tahan hingga 2 minggu dalam freezer yang terdapat dalam kulkas 1 pintu
- ASI perah yang disimpan beku dalam freezer dengan suhu minimal -18°C dapat bertahan hingga 6 bulan
Mencari Baby Sitter berpengalaman? Klik Hananiaserka.com