Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya. Jika asupan protein anak kurang, pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya adalah anak mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak lain seusianya.
Anak-anak membutuhkan protein untuk mendukung proses tumbuh kembang serta menjaga kesehatan tubuh anak. Nutrisi ini berperan sebagai zat pembangun, pemelihara, dan pengganti jaringan dalam tubuh yang rusak. Mulai dari otot, organ, hingga sistem kekebalan tubuh, ketiganya sebagian besar terdiri dari protein.
Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi atau tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik, kekurangan protein tentu tidak akan terhindarkan. Berikut ini adalah dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein:
- Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya. Jika asupan protein anak kurang, pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya adalah anak mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak lain seusianya.
- Akibat kekurangan protein juga bisa meningkatkan risiko gangguan fungsi otak dan kesehatan mental si Kecil lho, Bu. Ini karena berbagai jenis neurotransmitter yang dihasilkan oleh asam amino yang terdapat dalam protein berperan dalam perkembangan otak anak. Neurotransmitter ini berfungsi untuk mengantarkan stimulus atau pesan ke sel saraf otak dan otot di seluruh tubuh. Jika anak mengalami kekurangan protein, maka neurotransmitter yang dihasilkan pun akan sedikit sehingga fungsi otak akan mengalami gangguan dan kurang maksimal dalam menyerap informasi.
- Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Pasalnya, saat tubuh kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan makin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan lebih tipis.
Mencari pembantu dan baby sitter sudah bisa online. Klik Hananiaserka.com